Digital Marketing


Jika anda sudah memulai bisnis dan sudah menentukan produk bisnis anda, maka sekarang saatnya menjalankan strategi promosi bisnis online yang jitu. Nah, karena fokus berjualan secara online di media sosial, maka anda perlu perkuat konten jualan anda.
Coach Rudi Antoni, Bussiness Coach & Entrepreneur Pakarsales.id punya empat tahapan strateginya untuk anda.

Pastikan target market.
Sebelum menyebar atau memposting informasi tentang produk usaha anda, pastikan dulu secara spesifik siapa target market yang ingin anda tuju. Apakah orang tua atau milenial. Jika milenial, perjelas cakupan umurnya dan cari tahu mereka berkumpulnya lebih banyak di media online apa. Mungkin Facebook, Instagram atau aplikasi chat seperti Line. Ingat, menelaah dan menentukan target market anda di awal sangat penting untuk melancarkan promosi agar tidak salah sasaran. Sehingga bisnis bisa masuk pasar dengan baik.
"Target audiens ini score-nya 10 dari skala 10. Artinya ini opportunity untuk suksesnya akan besar sekali. Dari pengalaman, kalau target market anda benar-benar spesifik, cocok dengan produk anda, maka kemungkinan keberhasilannya jauh lebih besar," ujar Rudi.

Lancarkan penawaran sensasional.
Selanjutnya, yang perlu anda lakukan adalah melakukan penawaran (offering). Di pandemi ini orang lebih banyak menahan atau mengurangi biaya pengeluaran, apalagi untuk sesuatu yang sifatnya tidak primer. Maka itu, anda mesti atur siasat teknik penawaran jitu dengan menciptakan keinginan atau hasrat dari calon pelanggan untuk membeli produk kita. Caranya?
Menjual dengan bentuk paket ditambah penawaran yang sensasional sehingga sulit ditolak oleh calon pelanggan. Misalnya, beli tiga gratis satu, atau beli hand sanitizer gratis masker, pilih bisnis coaching gratis training, atau beli dua porsi makanan dapat satu voucer potongan harga di pembelian berikutnya. Hal ini juga menjaga agar mereka kembali belanja ke tempat anda.
"Jangan kasih offering yang sama saja dengan kompetitor anda. Kasih sesuatu yang menarik, kasih sesuatu yang memiliki nilai tambah. Agar calon customer tertarik membeli dari anda," saran Rudi.

Kuasai copywriting.
Gunakan teknik copywriting yaitu teknik menulis yang membuat orang yang membacanya merespon sesuai apa yang kita inginkan, Dalam bisnis online, copywriting ini bisa diterjemahkan sebagai caption di setiap postingan anda.
Pertama, gunakan headline atau judul yang mengundang keingintahuan calon pembeli agar mereka mengklik produk anda. Menurut  Rudi, narasi bisa dimulai dengan kata-kata how to (bagaimana caranya). Contohnya, "Bagaimana cara membuat nasi uduk yang nikmat?"
Kedua, how I (bagaimana saya). Contohnya, "Bagaimana saya bisa jadi pedagang sukses?".
Ketiga, gunakan alasan. Contohnya, "Tiga sebab kenapa baju yang saya jahit bisa membuat anda terlihat menawan dan terasa nyaman".
Selain itu, gunakan kualitas foto yang benar-benar bagus. Atur penataan, penyajian, dan background foto yang apik. Anda bisa mengeditnya terlebih dahulu dan menambahkan penawaran produk di dalam foto. Selanjutnya, jangan lupakan call to action. Mudahkan pelanggan dengan menciptakan satu tombol atau informasi cara pembelian,

Bungkus dengan content marketing.
Agar lebih efektif, kita juga perlu belajar content marketing. Content marketing adalah cara kita memasarkan usaha lewat online, dengan melakukan soft selling seperti education content. Ya, posting hal yang berkaitan dengan bisnis dari sisi edukasinya. Misalnya usaha sayur-mayur, posting tips mengenali sayur segar organik.
Di content marketing, anda harus ceritakan prosesnya dari awal produksi sampai pengiriman dan produk diterima pelanggan. Tonjolkan standar keamanan dan kebersihan yang anda lakukan. Selain lewat narasi, sertakan foto dan video untuk diunggah. Ini salah satu yang membuat bisnis anda menjadi unik bukan hanya dari produk tapi dari prosesnya.
"Nah, content marketing itu yang kita komunikasikan dan kita sharing. Biasanya kita kasih edukasi konten 6 sampai 10 kali. Nanti yang ke 11 baru kita jual produk. Itu soft selling. Prinsipnya adalah give dulu baru take. Kita kasih dulu sesi edukasi, baru dagang," jelas Rudi.

Jadi memang caption kita tak melulu berisi spesifikasi produk dan harga, melainkan ada info-info lain seputar produk kita, yang bermanfaat untuk orang banyak. Bisa saja, orang yang tadinya tidak tertarik, setelah membaca banyak informasi dari kita, lama-lama tertarik. Bahkan datang lagi


Bagikan ke
Pariwara

Komentar